Idul AdhA


www.pixelcode.blogspot.com

Read More......

Belitung Dalam Buku Geografi !

Kadang aq suka tersenyum sendiri kalo dengar teman – teman aq cerita tentang pengalaman pertama mereka menginjakkan kaki di Pulau Belitung, baik itu karena mereka mutasi jabatan, perjalanan dinas atau hanya sekedar ingin liburan. Beberapa pertanyaan yang pasti keluar dari mulut mereka : Dimana sih Belitung? Pakai apa pergi kesana? Pasti gak ada bandara? Wah, pasti daerah blank spot ya…Bakal gak betah deh tinggal di Belitung…Aq harus banyak bawa obat nyamuk nih, soalnya pasti daerah banyak hutan…….

Nah kalo teman – teman aq itu yang gak gaptek, sebelum mereka berangkat, mereka sudah mulai browsing di internet mencari “mahluk” yang bernama Belitung itu….Hi…Hi…Lucunya kebanyakan mereka mulai was – was untuk ke Belitung karena kalo dilihat di peta Indonesia, Pulau Belitung kecil banget…..apalagi kalo liat di Peta dunia…..Tapi yang namanya juga manusia, rasa was – was bakal gak betah itu wajar – wajar aja.

Nah buat referensi aja deh buat kamu – kamu yang punya rencana menginjakkan kaki ke Belitung, aq udah nyoba cari beberapa informasi tertulis mengenai pulau Belitung…mudah – mudahan rasa was – was itu bakal hilang setelah kamu browsing di beberapa halaman blog ini. Malahan kamu bakal mendapatkan KEPUASAN LUAR BIASA setelah menginjakkan kaki di Pulau Belitung karena pulau ini luar biasa indah dengan suasana keindahan alam dan penduduknya 

Now..yang punya program GOOGLE EARTH, aq sarankan browsing dulu deh di sini dan segera arahkan kosentrasimu ke posisi pulau Belitung. Secara geografis Pulau Belitung terletak antara 107o08’ BT sampai 107o58’ BT dan 02o30’ LS sampai 03o15’ LS dengan luas seluruhnya 229.369 ha atau kurang lebih 2.293,69 Km2

Di peta dunia, Pulau Belitung dikenal dengan nama BILLITONIT dengan garis tengah Timur – Barat ± 79 Km dan garis tengah Utara – Selatan ± 77 Km. Batas wilayahnya :

- Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan
- Timur berbatasan dengan Kabupaten Belitung Timur
- Selatan berbatasan dengan laut Jawa
- Barat berbatasan dengan selat Gaspar<

>Secara pemerintahan, Pulau Belitung termasuk daerah Kabupaten dan juga termasuk bagian dari wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau ini merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 98 buah pulau besar dan kecil. Pulau Belitung terdiri dari 2 wilayah kabupaten yakni Kabupaten Belitung & Kabupaten Belitung Timur

Karena wilayah kepulauan, banyak sekali pulau yang tersebar di Pulau Belitung. Pulau yang terbesar adalah pulau Belitung. Disamping itu ada pulau besar lainnya seperi Pulau Seliu, Pulau Mendanau, Pulau Nadu.
Aq punya data yang aq ambil dari Buku “Belitung Dalam Angka 2006” tentang penyebaran pulau di setiap kecamatan

Penyebaran Pulau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung

* Membalong (36 Pulau)
* Tanjungpandan (5 Pulau)
* Sijuk (23 Pulau)
* Badau (8 Pulau)
* Selat Nasik (26 Pulau)

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung



Read More......

Dongeng Asal-Usul Belitung

Hampir 25 tahun mendiami pulau Belitung :) , akhirnya aq dapatkan juga cerita dongeng tentang asal – usul terjadinya Pulau Belitung. Ada kepuasan pribadi juga sih bisa tahu dongeng di negeri sendiri Semuanya ini berawal dari sebuah buku yang aq dapatkan dari sepupu aq yang juga saat ini sedang menghimpun artikel kebudayaan Belitung. Buku yang bersampul warna orange dan bertuliskan “SASTRA LISAN BAHASA MELAYU BELITUNG” yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional 2001 ini banyak sekali menyimpan cerita – cerita dongeng yang ada di Pulau Belitung …Tapi kali ini aq coba ketik ulang satu dongeng dulu seperti aslinya dan mudah – mudahan bisa menambah perbendaharaan cerita dongeng teman – teman ! next time, aq akan hadirkan juga dongeng yang lain...

To the point lah ya....Begini ceritanya .......

Pada zaman dahulu, dipulau Bali memerintah seorang raja yang adil dan bijaksana serta disegani dan disayangi oleh rakyatnya. Beliau mempunyai seorang putri yang cantik, sesuailah sebagai putri seorang raja. Karena putri tersebut sudah dewasa, maka seperti biasa tentu ada di antara pria yang hendak melamar putri tersebut

Pada suatu hari datanglah seorang putra mahkota dari kerajaan lain dengan maksud ingin melamar putri tersebut, tetapi nasibnya tidak ditentukan, walaupun baginda menerima lamaran tetapi yang menentukan adalah putri sendiri. Rupanya lamaran itu tidak diterima oleh putri sehingga tidak dapat berbuat apa-apa

Begitulah selanjutnya sehingga sampai sembilan raja atau anak raja yang ingin melamar, tetapi semuanya ditolak oleh putri baginda. Oleh karena itu baginda merasa heran akan kelakuan putrinya itu. Karena disamping baginda merasa malu dengan raja-raja tersebut, juga baginda malu kepada rakyatnya. Ditambah lagi merasa kecewa kalau-kalau putri baginda mempunyai sesuatu hal pada dirinya yang tidak diketahui baginda.

Disuatu ketika baginda bermusyawarah dengan permaisuri untuk menanyakan dan memeriksa tentang sebab-sebab putrinya berbuat semacam itu. Disuatu saat yang baik, ibu putri raja memanggil anaknya dan menanyakan mengapa dia berbuat demikian. Maka dengan rasa sedih bercampur haru putrinya menjawab bahwa bukan dia tidak mau menerima lamaran itu. Akan tetapi disebabkan karena menderita suatu penyakit pada alat kelaminnya

Mendengar jawaban yang demikian barulah ibunya maklum dan merasa sedih dengan nasib anaknya yang hanya satu –satunya itu. Berita itu disampaikan oleh permaisuri kepada baginda. Sesudah baginda mendengarkan hal yang demikian bunyinya, baginda merasa sedih dan terharu memikirkan nasib putrinya.

Kemudian baginda memberikan kabar kepada semua kerajaan, siapa saja yang bisa mengobati penyakit putrinya itu. Sudah bermacam-macam cara yang dilakukannya, tidak seorang pun yang bisa menyembuhkan penyakit. Maka bermusyawarahlah baginda dengan permaisuri serta semua isi istana. Kemudian putuslah suatu mufakat untuk mengasingkan putri tersebut kesuatu semenanjung yang letaknya di bagian utara pulau Bali.

Sesudah semua siap, pada suatu hari berangkatlah putri itu diantar oleh baginda suami-istri serta pengawal, mentri dan hulubalang secara bersama-sama seluruh isi istana dengan bekal yang lengkap. Setelah sampai ke tempat yang dituju, didalam sebuah hutan, di sanalah putri itu ditinggalkan seorang diri dengan maksud agar sembuh penyakitnya, kemudain baginda beserta rombongan pergi dari tempat itu dengan perasaan sedih, tetapi apa boleh buat keselamatanlah yang diharapkan untuk putrinya.

Setelah beberapa lama, sekali-sekali datanglah pengawal istana ke tempat pengasingan putri itu untuk melihat –lihat keadaannya dan membawa bekal keperluan hidupnya untuk masa yang akan datang. Tentang keadaan putri itu, sepeninggalan orang-orang pulang ke istana, sebagai penjaga dan temannya adalah seekor anjing jantan yang setia dan disayanginya. Pada suatu hari putri sedang buang air kecil, anjing itu berdiri di depan putri. Karena sudah menjadi sifat bagi anjing, maka air kencing yang mengalir itu terus dijilati sampai habis dan sampai akhirnya sampai kedekat putri itu. Sesudah air kencing yang didekat putri habis, anjing itu langsung menjilati sisa – sisa yang masih ada pada alat kelamin putri itu yang sengaja dibiarkan. Begitulah berlangsung hampir setiap saat. Akhirnya dengan kehendak Yang Maha Kuasa, maka lama kelamaan penyakit yang diderita putri sembuh.

Akan tetapi sudah menjadi hukum alam, manusia itu tetap lemah. Demikian pula putri itu. Dia seorang gadis remaja yang mengharapkan kasih mesra dari seorang kekasih. Karena tanpa pengawasan, apalagi asmara sedang bergejolak, maka perbuatan dengan anjing kesayangannya itu berubah menjadi pelampiasan nafsu asmara. Demikian hari berganti pekan, pekan berganti bulan, akhirnya hubungan kelamin antara dua mahluk yang berlainan jenis dan keturunan itu menjadikan putri hamil

Ketika rombongan dari istana datang melihat seperti yang sudah sudah, kelihatan keadaan putri sudah mengalami perubahan. Kepala rombongan menanyakan hal ihwal yang dialami oleh putri itu. Dengan terus terang putri itu bercerita halnya dari awal sampai akhir

Selesai mendengar pengakuan putri itu, rombongan pulang lagi ke istana. Sampai di istana kepala rombongan menghadap baginda dan bercerita hal – hal yang dilihatnya dan pengakuan putri yang diungkapkan seadanya. Mendengar kejadian itu baginda menjadi marah, ingin rasanya baginda mengakhiri riwayat putrinya, karena malu.

Akan tetapi rupanya beliau masih mendapat cara lain. Pada suatu malam setelah baginda mensucikan diri, baginda bersemedi kepada dewata agar putrinya dihukum dengan jalan menghancurkan tempat yang didiami oleh putri itu, karena dianggap baginda tempat itu sudah menjadi kotor dan nama baginda menjadi cemar. Dengan kehendak dewata beberapa hari kemudian turunlah hujan lebat yang diikuti angin rebut, dengan sangat dahsatnya dan seketika itu juga putuslah semenanjung pulau Bali. Bagian utara hanyut terapung-apung kearah utara, sedang hanyut tanah itu, bertemulah dengan sebuah perahu nelayan yang sedang memancing ikan. Melihat tanah itu hanyut, nelayan itu heran kemudian turun dari perahunya dan naik ke atas tanah yang hanyut itu. Kemudian ditambatkannya tali sauhnya pada sebuah batu dan jangkarnya dijatuhkan ke dalam laut. Kemudian tanah itu berhenti dan tidak hanyut lagi. Batu tempat mengikatkan tali sauh itu sekarang terkenal dengan sebutan batu Baginda atau gunung Baginda yang terletak di kampung Padang Kandis di daerah Belantu, kecamatan Membalong. Sejak itulah terjadinya nama pulau Belitung, menurut asal katanya Bali Terpotong, kemudian berubah menjadi Belitung.

Menurut setengah pendapat bahwa nelayan yang menemukan daratan yang terapung tadi ialah juru mudinya bernama Tuk atau Datuk Langgar Tuban dan nakhodanya bernama Tuk Malim Angin dan menurut kepercayaan rakyat di daerah itu, Tuk Malim Angin tersebut sampai sekarang dianggap masih ada dan mendiami gunung Baginda sebagai seorang mahluk gaib.



Read More......

Heppi Neu Yea

Catatan yang terselip di Tahun 2008


Ternyata tahun ini lebih ramai daripada tahun kemarin euy..... Belitung...kota kecil yang sekarang beranjak ”dewasa” sudah mulai dengan hingar bingarnya menjelang 2008. Aq sengaja pengen beda aja ditahun ini, gak ada acara bakar2 + kumpul2 sama sohib..ya, cari suasana baru lah. That’s right, sekitar 2 hari mikirin apa yg mesti dilakukan di hari terakhir 2007 dan akhirnya pas jam 10 malam di hari ke 31 bulan Desember, keluar juga ide briliant.....nongkrong di sekoteng punya pak Sata, the strong man :) Yupz, dia adalah sosok kakek 72 tahun yang sekarang mencari rezeki di kota Tanjungpandan. Aq baru aja kenal sama beliau 4 hari yg lalu waktu secara gak sengaja beli sekoteng....eh ternyata, beliau enak buat diajak ngobrol....dari pembicaraan aq sama P’ Sata..ternyata beliau sudah mengelilingi Indonesia (merantau) sejak muda.....mulai dari penjual jam dinding sampai jadi penjaja sekoteng dan sekarang beliau tinggal sendiri di pulau ini tanpa ada keluarga + saudara, just jual sekoteng. Wah...wah...salut deh, top abiz buat perjuangannya ! So gak ada alasan deh buat qt – qt tuk manja – manja hidup in thiz world.....

O y, kembali ke acara tahun barunya…..mezki ad perasaan lonely malam tahun baru, tapi nongkrong di sekoteng pak sata enak juga tuh....liat orang lewat, orang maen kembang api, maen terompet…kalo digabung – gabung seluruh orang Belitung, entah udah berapa uang yang dihabiskan just for tahun baru…..uang yang dibakar lewat kembang api, uang yang dihabiskan dengan putar keliling pake kendaraan pribadi + dengan rute itu – itu aja. Tapi gak etis juga dunk kita vonis mereka menghambur-hamburkan uang just for tahun baru...kembali semuanya adalah hak muasing - muasing. Mudah-mudahan di balik kemeriahan tahun baru, qt tetap menyisihkan rezeki qt buat yang membutuhkan.

Dengan pedenya aq mesan sekoteng pak Sata dengan harapan beliau masih kenal wajahku, kan lumayan nanti ada teman ngobrol lagi.....he..he...ternyata beliau gak kenal lagi....kasian y! But, no problem coz’ ada kata bijak yang malam itu langsung lewat di benakku ”Berusahalah untuk mengenal lebih dulu dari pada dikenal.....” Mungkin karena temaramnya lampu minyak P’ Sata dan usianya yang sudah tua, beliau ndak mengenal aq lagie…..Just for fun, sekoteng pak Sata enak juga buat ditongkrongin malam taun baru…apa lagi lalu lintas malam itu ramai buanget jadi segar buat cuci mata..he..he…dasar mata genit! Gak dunk….tetap setia kok….. Hampir 1 jam cuci mata + mulut, kayaknya jualan P Sata udah laku…. mau nggak mau harus bubar, dia udah pengen pulang.....so, bingung deh, mau nongkrong dimana lagi........

(bersambung.....)



Read More......